Jumat, 28 Januari 2011

Terjerumus ke Dalam Lubang Hitam

Setting tempat & waktu : ruangan tengah, pagi hari

Saya dan keponakan tersayang sedang bermain-main..


Empa…nta! (baca: Pa…cerita!)

Yuk! Jadi, pada suatu hari, ada gajah... (jari telunjuk saya tanpa sadar masuk ke dalam lubang hitam dan mengorek-ngorek isinya)

Ihihi. Empa ih, jangan oyong!

Heh? (Saya melirik si ponakan. Beberapa detik mencerna apa yang dia katakan.)

.. (menunggu untuk dipahami)

Ohhh, empa jangan ngorong yah?! Hahaha

Iyah!

*malu dehhhh*


yang melarang saya untuk "oyong"

Lap-Yuw!

Di suatu pagi yang cerah, di beranda rumah murid saya...


...

...

(mengamati wajah dan kepala saya)

...

Miss pake elap (lap)?

???? bukan, ini kerudung, bukan lap.

Ih, kok kayak lap sih. (dengan wajah polos dan super heran, dan mengamati kerudung sebentuk kain panjang rumbai-rumbai yang menutupi kepala saya)

:D


saya dengan si kerudung elap

Gayus, berhentilah menjadi jayus!

Bagaimana pendapat anda mengenai kasus Gayus Tambunan?

Yang pasti, dia superjayus! Gak asik!


Oww, keasikan seperti apa yang anda maksud?

Ya nggak simpatik dan empatik lah pastinya. Jalan-jalan tuh mestinya pake uang cash, bukan uang haram. Nggak ajak-ajak lagi. Heuuuuhhh..


Oke, menurut pandangan anda, apa motivasi gayus melakukan ini semua?

Mungkin dia kehabisan masa cuti, jadi lebih milih jadi terdakwa aja, gak perlu masuk kantor, uang di kantong banyak, jadi jalan-jalan deh. Jadi, motivasinya adalah mungkin dia nggak pernah honeymoon dulunya, nggak dapet jatah cuti menikah dari atasan, jadinya dia agak dendam, dan berjanji pada dirinya akan bulan madu ke luar negeri bersama sang istri dengan mengelabui atasan dan rekan kerja, juga Negara.


Maaf, jawaban saya agak panjang.


Tidak apa-apa. Pertanyaan selanjutnya, ada yang bilang bahwa karena munculnya kasus gayus ini, banyak aparat hukum yang ikut terbawa muncul namanya, terbuka aibnya, bahwa mereka pun terlibat dalam kasus ini, bagaimana menurut anda?

Yang paling tepat sih, akibat munculnya Gayus, nama pelawak Tukul Arwana terbawa-bawa.


Loh, kok bisa begitu?

Terakhir saya lihat, gayus sekarang memiliki kumis. Tapi bukan tipe kumis tipis, juga bukan kumis baplang, melainkan kumis (ikan) arwana.


Jadi anda berpikir, bahwa gayus mirip tukul arwana gituh? Anda menghina gayus?

Ooooohhh, tentu tidak. Justru ini merupakan sebuah pujian untuk Gayus. Bisa jadi ini agak berlebihan. Tapi mereka berbeda. Tukul adalah penghibur, dia menghibur kita semua, sementara gayus, secara miris, hanya menghibur dirinya sendiri, dan oh, mungkin menghibur istrinya juga.


Baik. Misalkan anda bisa memberikan pesan dan kesan untuk gayus, apa yang ingin anda sampaikan?

Saran saya, berhentilah bercanda. Gurauan anda tidak lucu, berhentilah mendendam, karena gurauan anda lebih dekat ke jayus, daripada lucu. Kembalilah ke kantor, bekerja seperti biasa, jangan membuat marga Tambunan malu, kembalikan harumnya nama almamater STAN. Dengan begitu, anda secara natural membuat kami terhibur, bahagia, dengan menjadi diri anda sendiri. Pada intinya, kita semua sayang Gayus. Sekian…

..dan terima kasih.



Gayus Arwana & Super Tukul.

foto gayus berasal dari sini

foto tukul diambil dari sini

Sabtu, 15 Januari 2011

Pasir mere beja

Teh Dian (Dian Sastrowardoyo maksudnya), izinkan saya menerima tongkat estafet untuk membuat seri lain dari film "Pasir berbisik"-mu. Izinkanlah... :P

Harap maklum apabila lubang hidung saya kurang sedap dipandang

catumpah

Mencoba menghilang sebuah wujud manusia dengan sebuah cat (baca: Paint program). Sebelumnya, saya kira untuk bisa mengedit foto-menghilangkan gambar sesuatu itu mesti ada keterampilan khusus, bisa adobe-lah, corel-lah, ehhh..tahunya itu semua bisa dilakukan dengan Paint program. Haduhhhh, kemana aja sih saya selama ini?!

foto asli

perbedaan habis di-edit

Saya pikir keberhasilan ini sebuah prestasi (bagi saya sendiri) :)