"Setiap goodbye pada one thing/person/place/event adalah welcome pada another thing/person/place/event."-alavya's-
Sabtu, 27 November 2010
Good-Welcome
hubungan finansial
M (Mother) : Tadi malam mama mimpiin siabang.
D (Daughter) : Terus-terus?
M : Dia ikut sholat di rumah. Di Musholla.
D : Terus-terus?
M : Kata papih sih, itu artinya bagus.
D : Terus-terus?
M : Yahhh, sebenernya mah hubungan batin sama siabang teh udah ada.
D : Cuman?
M : Cuman yang belum ada mah hubungan finansial.
D : (hubungan finansial????????)
Setelah ngocomang itu, saya men-sms-kan isi ngocomang saya pada ybs (yang bersangkutan). Beginilah balasan smsnya.
D (Daughter) : Terus-terus?
M : Dia ikut sholat di rumah. Di Musholla.
D : Terus-terus?
M : Kata papih sih, itu artinya bagus.
D : Terus-terus?
M : Yahhh, sebenernya mah hubungan batin sama siabang teh udah ada.
D : Cuman?
M : Cuman yang belum ada mah hubungan finansial.
D : (hubungan finansial????????)
Setelah ngocomang itu, saya men-sms-kan isi ngocomang saya pada ybs (yang bersangkutan). Beginilah balasan smsnya.
Minggu, 21 November 2010
Like Mother Like Daughter
Kayak apa sih hubungan kamu sama ibu kamu?
Saya? Menikmati setiap aktivitas ngobrol yang biasa aku dan mama sebut ngocomang*. Ngomongin hal yang penting, gak penting, sampai yang sangat penting. Dari mulai ngomongin cuaca, Gayus, kegiatan harian, suasana terhadap hari itu. Aktivitas ngocomang juga seringkali mengandung berbagai muatan emosional: rasa haru, sedih, senang hingga penuh harap.
Lalu apakah yang dihasilkan dari aktivitas ngocomang? Entahlah. Heu. Seringkali aktivitas ngocomang berujung pada:
* seuntai do'a yang diucapkan dengan penuh pengharapan
* tawa..tawa..dan tawa tak berujung
* berakhir begitu saja, secara tiba-tiba, karena ada pihak ketiga :)
* memunculkan kosa kata atau frasa baru (ini dia yang paling saya suka. menyadarkan aku bahwa, heyyy, kok kita berdua kreatif banget sih. heuheuheu..)
Tanpa sepengetahuan mama, akan saya bocorkan rekaman aktivitas ngocomang kita. heuheuheu...
# Pesan moral: Banyak-banyaklah ngocomang dengan ibumu. Itu dapat berfungsi sebagai vitamin bagi jiwamu :)
Saya? Menikmati setiap aktivitas ngobrol yang biasa aku dan mama sebut ngocomang*. Ngomongin hal yang penting, gak penting, sampai yang sangat penting. Dari mulai ngomongin cuaca, Gayus, kegiatan harian, suasana terhadap hari itu. Aktivitas ngocomang juga seringkali mengandung berbagai muatan emosional: rasa haru, sedih, senang hingga penuh harap.
Lalu apakah yang dihasilkan dari aktivitas ngocomang? Entahlah. Heu. Seringkali aktivitas ngocomang berujung pada:
* seuntai do'a yang diucapkan dengan penuh pengharapan
* tawa..tawa..dan tawa tak berujung
* berakhir begitu saja, secara tiba-tiba, karena ada pihak ketiga :)
* memunculkan kosa kata atau frasa baru (ini dia yang paling saya suka. menyadarkan aku bahwa, heyyy, kok kita berdua kreatif banget sih. heuheuheu..)
Tanpa sepengetahuan mama, akan saya bocorkan rekaman aktivitas ngocomang kita. heuheuheu...
# Pesan moral: Banyak-banyaklah ngocomang dengan ibumu. Itu dapat berfungsi sebagai vitamin bagi jiwamu :)
Negeri Rawarawa
Tersebutlah sebuah negera bernama Negeri Rawarawa. Negeri ini dipimpin oleh seorang rakyat. Oh, mungkin kau bertanya, mengapa rakyat. Tidakkah ia seorang presiden, perdana menteri, atau raja? Tidak. Pemimpin Negeri Rawarawa adalah seorang rakyat. Dan rakyat-rakyatnya adalah para raja.
Pada hari ini, seluruh WNNR (Warga Negara Negeri Rawarawa) sedang merayakan sebuah hari nasional, yakni Hari Tidak Saling Mengenal. Pada hari nasional ini, diberlakukan satu aturan, yakni seluruh WNNR haruslah berpura-pura untuk tidak saling mengenal.
Mengapakah lalu ada Hari Nasional Tidak Saling Mengenal? Konon dahulu kala, wilayah Negeri Rawarawa sangatlah kecil. Semua penduduknya nyaris bisa saling mengenal. Semuanya ramah. Setiap kali bertemu bersitatap tanpa sengaja, “hai” “halo” “sampurasun” selalu terlontar dari satu warga ke warga yang lain. Sehari saja tidak menyapa orang lain adalah sebuah kemustahilan, karena semua penduduk Negeri Rawarawa saling mengenal satu sama lain tanpa kecuali. Konon keramahan satu sama lain, sapaan setiap hari, setiap menit, setiap pertemuan, setiap bersitatap, menimbulkan rasa bosan pada para warga. Keluhan ini pun didengar oleh rakyat yang memimpin Negeri Rawarawa pada masa itu, dan sang rakyat menetapkan satu hari nasional yaitu Hari Tidak saling mengenal.
Mengapakah lalu ada Hari Nasional Tidak Saling Mengenal? Konon dahulu kala, wilayah Negeri Rawarawa sangatlah kecil. Semua penduduknya nyaris bisa saling mengenal. Semuanya ramah. Setiap kali bertemu bersitatap tanpa sengaja, “hai” “halo” “sampurasun” selalu terlontar dari satu warga ke warga yang lain. Sehari saja tidak menyapa orang lain adalah sebuah kemustahilan, karena semua penduduk Negeri Rawarawa saling mengenal satu sama lain tanpa kecuali. Konon keramahan satu sama lain, sapaan setiap hari, setiap menit, setiap pertemuan, setiap bersitatap, menimbulkan rasa bosan pada para warga. Keluhan ini pun didengar oleh rakyat yang memimpin Negeri Rawarawa pada masa itu, dan sang rakyat menetapkan satu hari nasional yaitu Hari Tidak saling mengenal.
*disambung-di-lain-waktu
Rabu, 03 November 2010
M2M (Mbah Marijan & Marzuki Ali)
Bagaimana pendapat anda tentang Mbah Marijan?
(euuuuhhh, ini wartawan annoying banget sih, gue buru-buru) Mbah Marijan..eumm (berpikir untuk memberikan jawaban secerdas mungkin) Mbah Marijan...sudah almarhum (bodoh banget sih jawaban gue.
Banyak orang membahas integritas, loyalitas yang dimiliki Mbah Marijan almarhum, tapi ada juga yang menyalahkan karena dia tidak mau mengungsi, jadinya tewas terkena awan panas. Bagaimana menurut anda?
Menurut saya, yang sudah meninggal sudah saja, kita doakan semoga integritas dan loyalitas yang ia emban (bener gak sih loyalitas itu diemban, dimiliki, ato dijunjung tinggi? ah, whatever!!) selama hidupnya, diterima Yang Maha Kuasa. Mau ngungsi atau tidak ngungsi, kalau memang sudah waktunya kembali ke Yang Maha Kuasa, ya udah..mau diapain lagi (jawaban yang cerdas-kah?!).
Oke, bagaimana pendapat anda tentang perkataan Marzuki Ali yang menghebohkan itu?
Emang Pak Menteri itu bilang apa? (bolot gak, gue?!)
Ketua DPR, Mbak!
Oh, iya, emang dia bilang apa?
.....
.....(kenapa si wartawan itu malah diem?)
Mbak mau kemana ini?
Saya buru-buru ke sekolah, mau ngajar.
Mbak kan artis, kok malah ke sekolah?
Iya, saya nyambi jadi guru. Udah ya, saya buru-buru. Daaaahhh...
(euuuuhhh, ini wartawan annoying banget sih, gue buru-buru) Mbah Marijan..eumm (berpikir untuk memberikan jawaban secerdas mungkin) Mbah Marijan...sudah almarhum (bodoh banget sih jawaban gue.
Banyak orang membahas integritas, loyalitas yang dimiliki Mbah Marijan almarhum, tapi ada juga yang menyalahkan karena dia tidak mau mengungsi, jadinya tewas terkena awan panas. Bagaimana menurut anda?
Menurut saya, yang sudah meninggal sudah saja, kita doakan semoga integritas dan loyalitas yang ia emban (bener gak sih loyalitas itu diemban, dimiliki, ato dijunjung tinggi? ah, whatever!!) selama hidupnya, diterima Yang Maha Kuasa. Mau ngungsi atau tidak ngungsi, kalau memang sudah waktunya kembali ke Yang Maha Kuasa, ya udah..mau diapain lagi (jawaban yang cerdas-kah?!).
Oke, bagaimana pendapat anda tentang perkataan Marzuki Ali yang menghebohkan itu?
Emang Pak Menteri itu bilang apa? (bolot gak, gue?!)
Ketua DPR, Mbak!
Oh, iya, emang dia bilang apa?
.....
.....(kenapa si wartawan itu malah diem?)
Mbak mau kemana ini?
Saya buru-buru ke sekolah, mau ngajar.
Mbak kan artis, kok malah ke sekolah?
Iya, saya nyambi jadi guru. Udah ya, saya buru-buru. Daaaahhh...
Selasa, 02 November 2010
Gempa
Be, barusan ada gempa yah?
Gatau, gak kerasa, tadi aku lagi sholat.
Oohh, berarti cuman hati aku aja yang gemeteran tadi inget bebe.
Idih..(seketika merasakan hembusan wedus gombal yang menyesakkan dada)
:P
Gatau, gak kerasa, tadi aku lagi sholat.
Oohh, berarti cuman hati aku aja yang gemeteran tadi inget bebe.
Idih..(seketika merasakan hembusan wedus gombal yang menyesakkan dada)
:P
Langganan:
Postingan (Atom)