Minggu, 21 November 2010

Negeri Rawarawa

Tersebutlah sebuah negera bernama Negeri Rawarawa. Negeri ini dipimpin oleh seorang rakyat. Oh, mungkin kau bertanya, mengapa rakyat. Tidakkah ia seorang presiden, perdana menteri, atau raja? Tidak. Pemimpin Negeri Rawarawa adalah seorang rakyat. Dan rakyat-rakyatnya adalah para raja.
Pada hari ini, seluruh WNNR (Warga Negara Negeri Rawarawa) sedang merayakan sebuah hari nasional, yakni Hari Tidak Saling Mengenal. Pada hari nasional ini, diberlakukan satu aturan, yakni seluruh WNNR haruslah berpura-pura untuk tidak saling mengenal.
Mengapakah lalu ada Hari Nasional Tidak Saling Mengenal? Konon dahulu kala, wilayah Negeri Rawarawa sangatlah kecil. Semua penduduknya nyaris bisa saling mengenal. Semuanya ramah. Setiap kali bertemu bersitatap tanpa sengaja, “hai” “halo” “sampurasun” selalu terlontar dari satu warga ke warga yang lain. Sehari saja tidak menyapa orang lain adalah sebuah kemustahilan, karena semua penduduk Negeri Rawarawa saling mengenal satu sama lain tanpa kecuali. Konon keramahan satu sama lain, sapaan setiap hari, setiap menit, setiap pertemuan, setiap bersitatap, menimbulkan rasa bosan pada para warga. Keluhan ini pun didengar oleh rakyat yang memimpin Negeri Rawarawa pada masa itu, dan sang rakyat menetapkan satu hari nasional yaitu Hari Tidak saling mengenal.

*disambung-di-lain-waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar